WARGA TRINSING RESAH, LIMA WARGANYA MENINGGAL BERTURUT-TURUT SETIAP HARI
Desa Trinsing, SEBAR,- Ratusan orang warga desa Trinsing
Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah
akhir-akhir resah disebabkan lima orang warga meninggal berturut-turut
secara bergiliran setiap hari minggu lalu.
Menurut Yohan (55 th), tokoh adat setempat peristiwa demikian tidak pernah terjadi dalam sejarah sejak terbentuknya desa tersebut, "Warga kami sangat resah dengan kejadian ini, kami merasa ini peristiwa luar biasa". Kata Yohan kepada pewarta sesusai ia memimpin upacara adat kematian salah seorang warganya, Jum'at (13/6) kemarin.
Kasus kematian warga secara berturut-turut setiap selama lima hari tersebut disebabkan oleh berbagai penyakit, dua orang diantara memang berusia tua, sementara tiga orang lainnya masih muda dan salah seorang diantaranya baru berusia delapan tahun. Penyebab kematiannya pun berbeda-beda ada yang diduga akibat strok, penyakit gula namun khusus yang dua orang terakhir hanya disebabkan batuk-batuk terus kejang dan meninggal.
Sehubungan dengan peristiwa ini, menurut Yohan ada kemungkinan desanya sedang ditimpa "bala" yang menurut kepercayaan Hindu Keharingan, bala terjadi sebagai akibat perbuatan manusia atau "karma", Yohan menambahkan, karma yang ia maksudkan adalah perbuatan dosa manusia, apakah itu dilakukan oleh warga desanya atau warga sekitarnya, salah satu bentuk dosa tadi bisa jadi melakukan pengrusakan lingkungan ataupun perbuatan "panas" lainnya seperti perjinahan dan sejenisnya.
Tokoh adat itu menambahkan, oleh karena itu pihaknya dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan upacara "Nalin Olo", sejenis upacara Menolak Bala, upacara adat tersegut akan melibatkan semua warga desa, untuk mensucikan desa sekaligus menumbuhkan kesadaran semua warga desa untuk tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat mengundang bala.
Dijumpai di tempat terpisah Kepala Desa Trinsing Asmuni kepada pewarta mengatakan ia dan semua jajaran pemerintahan desa mendukung rencana para tokoh adat untuk secepatnya menyelenggarakan upacara adat "Nalin Olo" di desanya..
Kasus ini mengagetkan warga, karena merupakan yang pertama kalinya terjadi di Kabupaten Barito Utara, namum hingga berita ini diturunkan masih belum ada instansi pemerintah yang datang ke desa tersebut untuk melakukan penelitian sebab-musabab kejadian ini. (*.*).
Menurut Yohan (55 th), tokoh adat setempat peristiwa demikian tidak pernah terjadi dalam sejarah sejak terbentuknya desa tersebut, "Warga kami sangat resah dengan kejadian ini, kami merasa ini peristiwa luar biasa". Kata Yohan kepada pewarta sesusai ia memimpin upacara adat kematian salah seorang warganya, Jum'at (13/6) kemarin.
Kasus kematian warga secara berturut-turut setiap selama lima hari tersebut disebabkan oleh berbagai penyakit, dua orang diantara memang berusia tua, sementara tiga orang lainnya masih muda dan salah seorang diantaranya baru berusia delapan tahun. Penyebab kematiannya pun berbeda-beda ada yang diduga akibat strok, penyakit gula namun khusus yang dua orang terakhir hanya disebabkan batuk-batuk terus kejang dan meninggal.
Sehubungan dengan peristiwa ini, menurut Yohan ada kemungkinan desanya sedang ditimpa "bala" yang menurut kepercayaan Hindu Keharingan, bala terjadi sebagai akibat perbuatan manusia atau "karma", Yohan menambahkan, karma yang ia maksudkan adalah perbuatan dosa manusia, apakah itu dilakukan oleh warga desanya atau warga sekitarnya, salah satu bentuk dosa tadi bisa jadi melakukan pengrusakan lingkungan ataupun perbuatan "panas" lainnya seperti perjinahan dan sejenisnya.
Tokoh adat itu menambahkan, oleh karena itu pihaknya dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan upacara "Nalin Olo", sejenis upacara Menolak Bala, upacara adat tersegut akan melibatkan semua warga desa, untuk mensucikan desa sekaligus menumbuhkan kesadaran semua warga desa untuk tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat mengundang bala.
Dijumpai di tempat terpisah Kepala Desa Trinsing Asmuni kepada pewarta mengatakan ia dan semua jajaran pemerintahan desa mendukung rencana para tokoh adat untuk secepatnya menyelenggarakan upacara adat "Nalin Olo" di desanya..
Kasus ini mengagetkan warga, karena merupakan yang pertama kalinya terjadi di Kabupaten Barito Utara, namum hingga berita ini diturunkan masih belum ada instansi pemerintah yang datang ke desa tersebut untuk melakukan penelitian sebab-musabab kejadian ini. (*.*).